Google

Jumat, 20 April 2012


PERTEMUAN 2


LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

4. Perancangan database secara logik (data model mapping)
   a. Pemetaan (Transformasi data)
      Transformasi yang tidak tergantung pada sistem, pada tahap ini transformasi tidak mempertimbangkan
      karakteristik yang spesifik atau hal– hal  khusus yang database

   b. Penyesuaian skema ke DBMS
      Penyesuaian skema yang dihasilkan dari tahap Pemetaan untuk dikonfirmasikan
      pada bentuk implementasi yang spesifik dari suatu model data seperti yang
      digunakan oleh sistem manajemen database yang terpilih

5. Perancangan database secara fisik
   a. Response Time
      Waktu transaksi database selama eksekusi untuk menerima respon

   b. Space Utility
       Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh database file dan struktur jalur pengaksesannya

   c. Transaction Throughput
       Merupakan nilai rata–rata transaksi yang dapat di proses permenit oleh sistem database dan
       merupakan parameter kritis dari sistem transaksi

6. Phase Implementasi Sistem Database


DBMS (Database Management Systems)
DBMS adalah perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan database yang mempunyai fasilitas membuat, mengakses, memanipulasi dan memelihara basis data BAHASA dalam DBMS :
A. Data Definision Language (DDL)
   Hasil kompilasi dari perintah DDL adalah satu set dari table yang disimpan dalam
   file khusus disebut data dictionary/directory.
B. Data Manipulation Language (DML)
    Bahasa yang memperbolehkan pemakai untuk akses atau memanipulasi data sebagai yang telah   
    diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang Secara dasar ada dua tipe DML :
   1. Prosedural, yang membutuhkan pemakai untuk1. Prosedural, yang membutuhkan pemakai untuk 
       menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana untuk mendapatkannya contoh dbase III, 
       foxbase
   2. Non prosedural, yang membutuhkan pemakai untuk menspesikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa 
       menspesifikasikan bagaimana untuk mendapatkannya. Contoh SQL, QBE.

FUNGSI DBMS
   1. Data Definition, DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data
   2. Data Manipulation, DBMS harus dapat menangani permintaan dari pemakai untuk
      mengakses data
   3. Data Security & Integrity, DBMS harus dapat memeriksa security dan integrity
      data yang didefinisikan oleh DBA
   4. Data Recovery & Concurency, DBMS harus dapat menangani kegagalan – kegagalan
      pengaksesan database yang dapat disebabkan oleh sesalahan sistem, kerusakan
      disk, dsb
   5. Data Dictionary, DBMS harus menyediakan data dictionary.
   6. Performance, DBMS harus menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien
      mungkin

KOMPONEN DBMS
   1. Query Prosesor, komponen yang mengubah bentuk query kedalam instruksi kedalam database manager
   2. Database Manager, menerima query & menguji eksternal & konceptual untuk menguji eksternal &
       konceptual untuk menentukan apakah record – record tersebut dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
       kemudian database manager memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan
   3. File Manager, memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan disk
   4. DML Prosessor, modul yang mengubah perintah DML yang ditempelkan kedalam program aplikasi 
       dalam bentuk fungsi-fungsi
   5. DDL Compiler, merubah statement DDL menjadi kumpulan table atau file yang berisi data dictionary 
       /meta data
   6. Dictionary Manajer, mengatur akses dan memelihara6. Dictionary Manajer, mengatur akses dan 
       memelihara data dictionary

PERBEDAAN TRADITIONAL FILE MANAGEMENT (FMS) DENGAN DATABASE MANAGEMENT SISTEM (DBMS)
TRADITIONAL FILE MANAGEMENT
1. Bersifat program oriented1. Bersifat program oriented
2. Bersifat kaku
3. Terjadi kerangkapan data dan tidak terjaminnya keselarasan data (data
   inkonsistensi)

DATABASE FILE MANAGEMENT (DBMS)
1. Bersifat data oriented
2. Bersifat luwes/fleksible
3. Kerangkapan data serta keselarasan data dapat terkontrol

Keterangan :
Program oriented “ Susunan data di dalam file , distribusi data pada peralatan strorage, dan organisasi filenya dipilih sedemikian rupa, sehingga program aplikasi dapat menggunakan secara optimal “ Data oriented “ Susunan data, organisasi file pada database dapat dirubah, begitu pula strategi aksesnya tanpa mengganggu program aplikasi yang sudah ada “.


ARSITEKTUR SISTEM DATABASE
Terbagi menjadi 3 tingkatan :
1. Internal level yaitu menerangkan struktur penyimpanan basisdata secara fisik dan  organisasi file yang
    digunakan “
2. konseptual level yang menerangkan secara menyeluruh dari basisdata dengan  menyembunyikan 
    penyimpanan data secara fisik “
3. Ekternal level yang menerangkan View basisdata dari sekelompok pemakai
 











DATA INDEPENDENCE
Merupakan salah satu kelebihan sistem database dimana DBA dapat merubah struktur storage & stategi akses dalam pengembangan sistem database tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.

2 TINGKAT DATA INDEPENDENCE
1. Physical data independence yaitu perubahan internal schema dapat dilakukan tanpa menggangu 
    conceptual schema
2. Logical data independence yaitu conceptual schema dapat dirubah tanpa mempengaruhi ekternal schema

ALASAN PERLUNYA PRINSIP DATA INDEPENDENCE DITERAPKAN PADAPENGELOLAAN SISTEM DATABASE
1. Database Administrator dapat merubah isi, lokasi dan organisasi database tanpa mengganggu program   
    aplikasi yang ada
2. Vendor hardware & software pengelolaan data bisa memperkenalkan produk - produk baru tanpa 
    mengganggu program - program aplikasi yang telah ada
3. Untuk memudahkan perkembangan program aplikasi
4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi security dan integritas data, dengan
    memperhatikan perubahan - perubahan kebutuhan user.



PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS 4. Perancangan database secara logik (data model mapping) a. Pemetaan (Transformasi data) Transformasi yang tidak tergantung pada sistem, pada tahap ini transformasi tidak mempertimbangkan karakteristik yang spesifik atau hal– hal khusus yang database b. Penyesuaian skema ke DBMS Penyesuaian skema yang dihasilkan dari tahap Pemetaan untuk dikonfirmasikan pada bentuk implementasi yang spesifik dari suatu model data seperti yang digunakan oleh sistem manajemen database yang terpilih 5. Perancangan database secara fisik a. Response Time Waktu transaksi database selama eksekusi untuk menerima respon b. Space Utility Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh database file dan struktur jalur pengaksesannya c. Transaction Throughput Merupakan nilai rata–rata transaksi yang dapat di proses permenit oleh sistem database dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi 6. Phase Implementasi Sistem Database DBMS (Database Management Systems) DBMS adalah perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan database yang mempunyai fasilitas membuat, mengakses, memanipulasi dan memelihara basis data BAHASA dalam DBMS : A. Data Definision Language (DDL) Hasil kompilasi dari perintah DDL adalah satu set dari table yang disimpan dalam file khusus disebut data dictionary/directory. B. Data Manipulation Language (DML) Bahasa yang memperbolehkan pemakai untuk akses atau memanipulasi data sebagai yang telah diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang Secara dasar ada dua tipe DML : 1. Prosedural, yang membutuhkan pemakai untuk1. Prosedural, yang membutuhkan pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana untuk mendapatkannya contoh dbase III, foxbase 2. Non prosedural, yang membutuhkan pemakai untuk menspesikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa menspesifikasikan bagaimana untuk mendapatkannya. Contoh SQL, QBE. FUNGSI DBMS 1. Data Definition, DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data 2. Data Manipulation, DBMS harus dapat menangani permintaan dari pemakai untuk mengakses data 3. Data Security & Integrity, DBMS harus dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA 4. Data Recovery & Concurency, DBMS harus dapat menangani kegagalan – kegagalan pengaksesan database yang dapat disebabkan oleh sesalahan sistem, kerusakan disk, dsb 5. Data Dictionary, DBMS harus menyediakan data dictionary. 6. Performance, DBMS harus menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien mungkin KOMPONEN DBMS 1. Query Prosesor, komponen yang mengubah bentuk query kedalam instruksi kedalam database manager 2. Database Manager, menerima query & menguji eksternal & konceptual untuk menguji eksternal & konceptual untuk menentukan apakah record – record tersebut dibutuhkan untuk memenuhi permintaan kemudian database manager memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan 3. File Manager, memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan disk 4. DML Prosessor, modul yang mengubah perintah DML yang ditempelkan kedalam program aplikasi dalam bentuk fungsi-fungsi 5. DDL Compiler, merubah statement DDL menjadi kumpulan table atau file yang berisi data dictionary /meta data 6. Dictionary Manajer, mengatur akses dan memelihara6. Dictionary Manajer, mengatur akses dan memelihara data dictionary PERBEDAAN TRADITIONAL FILE MANAGEMENT (FMS) DENGAN DATABASE MANAGEMENT SISTEM (DBMS) TRADITIONAL FILE MANAGEMENT 1. Bersifat program oriented1. Bersifat program oriented 2. Bersifat kaku 3. Terjadi kerangkapan data dan tidak terjaminnya keselarasan data (data inkonsistensi) DATABASE FILE MANAGEMENT (DBMS) 1. Bersifat data oriented 2. Bersifat luwes/fleksible 3. Kerangkapan data serta keselarasan data dapat terkontrol Keterangan : Program oriented “ Susunan data di dalam file , distribusi data pada peralatan strorage, dan organisasi filenya dipilih sedemikian rupa, sehingga program aplikasi dapat menggunakan secara optimal “ Data oriented “ Susunan data, organisasi file pada database dapat dirubah, begitu pula strategi aksesnya tanpa mengganggu program aplikasi yang sudah ada “. ARSITEKTUR SISTEM DATABASE Terbagi menjadi 3 tingkatan : 1. Internal level yaitu menerangkan struktur penyimpanan basisdata secara fisik dan organisasi file yang digunakan “ 2. konseptual level yang menerangkan secara menyeluruh dari basisdata dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik “ 3. Ekternal level yang menerangkan View basisdata dari sekelompok pemakai
DATA INDEPENDENCE Merupakan salah satu kelebihan sistem database dimana DBA dapat merubah struktur storage & stategi akses dalam pengembangan sistem database tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada. 2 TINGKAT DATA INDEPENDENCE 1. Physical data independence yaitu perubahan internal schema dapat dilakukan tanpa menggangu conceptual schema 2. Logical data independence yaitu conceptual schema dapat dirubah tanpa mempengaruhi ekternal schema ALASAN PERLUNYA PRINSIP DATA INDEPENDENCE DITERAPKAN PADA PENGELOLAAN SISTEM DATABASE 1. Database Administrator dapat merubah isi, lokasi dan organisasi database tanpa mengganggu program aplikasi yang ada 2. Vendor hardware & software pengelolaan data bisa memperkenalkan produk - produk baru tanpa mengganggu program - program aplikasi yang telah ada 3. Untuk memudahkan perkembangan program aplikasi 4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi security dan integritas data, dengan memperhatikan perubahan - perubahan kebutuhan user.

Selasa, 01 November 2011

Fungsi - Fungsi Pada C++

1. Input (Memasukkan Data)
a. Fungsi scanf()

fungsi scanf() berguna untuk meninput data baik berupa bilangan, karakter,ataupun ataupun kalimat secara terformat. Berikut format-format yang digunakan untuk scanf() :

%c : Membaca sebuah karakter

%s : Membaca sebuah string

%i, %d : Membaca sebuah bilangan bulat (integer, desimal)

%f, %e : Membaca sebuah bilangan pecahan (real, float)

%o : Membaca sebuah bilangan octal

%x : Membaca sebuah bilangan heksadesimal

%u : Membaca sebuah bilangan tak bertanda

b. Fungsi gets()

fungsi gets() berguna untuk memasukkan data bertipe karakter, tanpa penggunaan format seperti scanf(), dan tidak dapat untuk menginput data numeric ataupun string.

c. Fungsi getchar()

fungsi getchar berguna untuk membaca data yang bertipe karakter.

Dengan menggunakan #include bagi yang belum tahu fungsi iostream.h lihat artikel sebelumnya aturan dan perintah dasar C++

a. Fungsi cin >> var

fungsi cin >> berguna untuk menginput data berupa numerik, string, dan karakter. Var dapat lebih dari satu variabel (cin >> var >> var) dan dapat berupa karakter.

b. Format : cin.get.(var, sizeof(var)), penggunaan format ini untuk menginput string lebih dari satu kata atau seperti kita menekan spasi, tetapi akan terjadi kesalahan jika satu program digunakan lebih dari satu kali. Dan untuk menangani ini lebih baik menggunakan format cin.getline(var, sizeof(var)).

c. Format : cin.getline(var, sizeof(var)).

2. Output (Menampilkan Data)

Dengan menggunakan #include

a. Menampilkan output ke layar monitor

Fungsi printf() berguna untuk menampilkan semua jenis data (number, string, dan karakter)

Fungsi puts() digunakan untuk menampilkan data string dan secara otomatis akan pidah baris (new line).

Fungsi putchar() digunakan untuk menampilkan sebuah karakter.

b. Mengatur tampilan output

Bentuk sintaks :

printf(”%m,nf”, var)

m : Menyatakan banyaknya digit angka

n : Menyatakan banyaknya digit angka dibelakang koma

var : variabel bertipe float yang akan ditampilkan

Contoh

printf(”%5.2f”, nilai); ”berarti yang akan ditampilkan angka sebanyak 5 digit dan 2 digit angka dibelankang koma”

Dengan menggunakan #include

Menampilkan output ke layar monitor

Bentuk sintaks

cout << var;

cout << konstanta;

Fungsi cout << dapat digunakan untuk menampilkan semua jenis data (numeric dan karakter) yang dapat berupa nilai, karakter ataupun konstanta.

Fungsi - Fungsi yang lain
c. clrscr(); Fungsi ini digunakan untuk membersihkan layar sehingga menjadi kosong. Terdapat di dalam header conio.
d. rand(); Fungsi ini digunakan untuk memilih sebuah angka secara acak. Terdapat di dalam header stdlib.

FUNGSI-FUNGSI MANIPULATOR
a. endl
endl merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk menyisipkan
karakter NewLine atau mengatur pindah baris. Fungsi ini sangat berguna untuk
piranti keluaran berupa file di disk. File header yang harus disertakan adalah file
header iostream.h .
b. ends
ends merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk menambah
karakter null ( nilai ASCII NOL ) kederetan suatu karakter. Fungsi ini akan
berguna untuk mengirim sejumlah karakter kefile didisk atau modem dan
mangakhirinya dengan karakter NULL.. File header yang harus disertakan adalah
file header iostream.h .
c. dec, oct dan hex
dec, oct dan hex merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk
menampilkan data dalam bentuk desimal(bilangan berbasis 10), oktal(bilangan
berbasis 8) dan hexadesimal(bilangan berbasis 16). File header yang harus
disertakan adalah file header iomanip.h .
d. setprecision( )
Fungsi setprecision( ) merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan
untuk mengatur jumlah digit desimal yang ingin ditampilkan. Fungsi ini biasa
pada fungsi cout( ), file header yang harus disertakan adalah file header
iomanip.h .
e. setbase( )
setbase( ) merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk konversi
bilangan Octal, Decimal dan Hexadecimal. File header yang harus disertakan file
header iomanip.h .
f. setw()
setw() merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk mengatur lebar
tampilan dilayar dari suatu nilai variabel. File header yang harus disertakan file
header iomanip.h .
g. setfill()
setfill() merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk manampilkan
suatu karakter yang ditelakan didepan nilai yang diatur oleh fungsi setw(). File
header yang harus disertakan file header iomanip.h .
h. setiosflags( )
Fungsi setiosflags( ) merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk
mengatur sejumlah format keluaran data.. Fungsi ini biasa pada fungsi cout( ), file
header yang harus disertakan file header iomanip.h