PERTEMUAN 2
LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS
4. Perancangan database secara logik (data model mapping)
a. Pemetaan
(Transformasi data)
Transformasi
yang tidak tergantung pada sistem, pada tahap ini transformasi tidak
mempertimbangkan
karakteristik yang spesifik atau hal– hal khusus yang database
b. Penyesuaian
skema ke DBMS
Penyesuaian
skema yang dihasilkan dari tahap Pemetaan untuk dikonfirmasikan
pada bentuk
implementasi yang spesifik dari suatu model data seperti yang
digunakan oleh
sistem manajemen database yang terpilih
5. Perancangan database secara fisik
a. Response Time
Waktu transaksi
database selama eksekusi untuk menerima respon
b. Space Utility
Jumlah ruang
penyimpanan yang digunakan oleh database file dan struktur jalur pengaksesannya
c. Transaction
Throughput
Merupakan nilai
rata–rata transaksi yang dapat di proses permenit oleh sistem database dan
merupakan parameter kritis dari sistem transaksi
6. Phase Implementasi Sistem Database
DBMS (Database Management Systems)
DBMS adalah perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan
database yang mempunyai fasilitas membuat, mengakses, memanipulasi dan
memelihara basis data BAHASA dalam DBMS :
A. Data Definision Language (DDL)
Hasil kompilasi
dari perintah DDL adalah satu set dari table yang disimpan dalam
file khusus disebut
data dictionary/directory.
B. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang
memperbolehkan pemakai untuk akses atau memanipulasi data sebagai yang telah
diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang Secara dasar ada dua tipe DML :
1. Prosedural, yang
membutuhkan pemakai untuk1. Prosedural, yang membutuhkan pemakai untuk
menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana untuk mendapatkannya
contoh dbase III,
foxbase
2. Non prosedural,
yang membutuhkan pemakai untuk menspesikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa
menspesifikasikan bagaimana untuk mendapatkannya. Contoh SQL, QBE.
FUNGSI DBMS
1. Data Definition,
DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data
2. Data
Manipulation, DBMS harus dapat menangani permintaan dari pemakai untuk
mengakses data
3. Data Security
& Integrity, DBMS harus dapat memeriksa security dan integrity
data yang
didefinisikan oleh DBA
4. Data Recovery
& Concurency, DBMS harus dapat menangani kegagalan – kegagalan
pengaksesan
database yang dapat disebabkan oleh sesalahan sistem, kerusakan
disk, dsb
5. Data Dictionary,
DBMS harus menyediakan data dictionary.
6. Performance,
DBMS harus menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien
mungkin
KOMPONEN DBMS
1. Query Prosesor,
komponen yang mengubah bentuk query kedalam instruksi kedalam database manager
2. Database
Manager, menerima query & menguji eksternal & konceptual untuk menguji
eksternal &
konceptual untuk menentukan apakah record – record tersebut dibutuhkan untuk
memenuhi permintaan
kemudian database manager memanggil file manager untuk
menyelesaikan permintaan
3. File Manager,
memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan disk
4. DML Prosessor,
modul yang mengubah perintah DML yang ditempelkan kedalam program aplikasi
dalam bentuk fungsi-fungsi
5. DDL Compiler,
merubah statement DDL menjadi kumpulan table atau file yang berisi data
dictionary
/meta data
6. Dictionary
Manajer, mengatur akses dan memelihara6. Dictionary Manajer, mengatur akses
dan
memelihara data dictionary
PERBEDAAN TRADITIONAL FILE MANAGEMENT (FMS) DENGAN
DATABASE MANAGEMENT SISTEM (DBMS)
TRADITIONAL FILE MANAGEMENT
1. Bersifat program oriented1. Bersifat program oriented
2. Bersifat kaku
3. Terjadi kerangkapan data dan tidak terjaminnya
keselarasan data (data
inkonsistensi)
DATABASE FILE MANAGEMENT (DBMS)
1. Bersifat data oriented
2. Bersifat luwes/fleksible
3. Kerangkapan data serta keselarasan data dapat terkontrol
Keterangan :
Program oriented “ Susunan data di dalam file , distribusi
data pada peralatan strorage, dan organisasi filenya dipilih sedemikian rupa,
sehingga program aplikasi dapat menggunakan secara optimal “ Data oriented “
Susunan data, organisasi file pada database dapat dirubah, begitu pula strategi
aksesnya tanpa mengganggu program aplikasi yang sudah ada “.
ARSITEKTUR SISTEM DATABASE
Terbagi menjadi 3 tingkatan :
1. Internal level yaitu menerangkan struktur penyimpanan
basisdata secara fisik dan organisasi file
yang
digunakan “
2. konseptual level yang menerangkan secara menyeluruh dari
basisdata dengan menyembunyikan
penyimpanan data secara fisik “
3. Ekternal level yang menerangkan View basisdata dari
sekelompok pemakai
DATA INDEPENDENCE
Merupakan salah satu kelebihan sistem database dimana DBA
dapat merubah struktur storage & stategi akses dalam pengembangan sistem
database tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
2 TINGKAT DATA INDEPENDENCE
1. Physical data independence yaitu perubahan internal
schema dapat dilakukan tanpa menggangu
conceptual schema
2. Logical data independence yaitu conceptual schema dapat
dirubah tanpa mempengaruhi
ekternal schema
ALASAN PERLUNYA PRINSIP DATA INDEPENDENCE
DITERAPKAN PADAPENGELOLAAN SISTEM DATABASE
1. Database Administrator dapat merubah isi, lokasi dan
organisasi database tanpa mengganggu program
aplikasi yang ada
2. Vendor hardware & software pengelolaan data bisa
memperkenalkan produk - produk baru tanpa
mengganggu program - program aplikasi yang telah ada
3. Untuk memudahkan perkembangan program aplikasi
4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi
security dan integritas data, dengan
memperhatikan perubahan - perubahan kebutuhan user.